Diskusi Buku “The Decline of Decline Paradigm: Kritik atas Narasi Kemerosotan Islam”

Program Studi Magister Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan Umran Press menyelenggarakan diskusi buku bertema “The Decline of Decline Paradigm: Kritik Atas Narasi Kemerosotan Islam” pada Rabu, 19 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di SmartRoom Fakultas Ushuluddin ini diikuti oleh 30 mahasiswa S1 dan S2 AFI.

Diskusi menghadirkan Bapak Arif sebagai pembedah utama. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti bahwa buku ini berupaya “menyingkap paradigma di balik paradigma deklinasi” dan menunjukkan bagaimana bias eurocentris masih memengaruhi cara membaca sejarah Islam. Ia mengingatkan adanya bahaya “penilaian sapu bersih” dan “subjektivitas label maju–mundur” yang sering menyederhanakan kompleksitas perkembangan peradaban Islam.

Pembahasan juga menyinggung perbedaan pandangan para pemikir seperti Hodgson, Dallal, dan Adamson terkait periodisasi kemunduran Islam. Mengenai ulasan buku, pembedah menilai bahwa meskipun penulis telah mengadopsi kerangka Ibn Khaldun, “penulis belum sepenuhnya lepas dari paradigma deklinis yang justru ia kritik,” terutama terkait kecenderungan menampilkan gambaran zaman keemasan yang tunggal.

Kegiatan turut menghadirkan penulis buku, Usamah Abdurrahman, sekaligus pendiri Umran Press. Ia menegaskan komitmennya pada penguatan tradisi intelektual Islam melalui penerbitan, juga menyampaikan bahwa “demi melestarikan keilmuan dan intelektual, kita perlu menulis buku dan mendirikan penerbitan.” Ia berharap karya ini menjadi pijakan awal bagi diskursus yang lebih kritis.

Selanjutnya, para peserta menyambut diskusi dengan antusias. Tanya jawab berlangsung aktif, terutama terkait pertanyaan mendasar mengenai apakah Islam benar-benar mengalami kemerosotan dan bagaimana narasi sejarah dapat disusun tanpa terjebak pada generalisasi. Diskusi ini sekaligus membuka ruang refleksi tentang cara menata ulang historiografi Islam agar lebih proporsional dan bebas dari bias eurocentris maupun romantisasi internal. (reski)