Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakanWorkshop PenyusunanSelf-Evaluation Report(SER) ACQUINpada24–25 November 2025diHotel Grand Rohan Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh tim penyusun dokumen dari berbagai program studi, termasukProdi Magister Aqidah dan Filsafat Islam (AFI)yang mengirimkan delegasi tim penyusun SER untuk memperkuat kesiapan menuju akreditasi internasional.

Workshop difokuskan pada pendalaman format, prinsip, dan strategi penyusunanSelf-Evaluation Report(SER) yang menjadi salah satu dokumen inti dalam prosesakreditasi internasional oleh ACQUIN(Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute). ACQUIN adalah lembaga akreditasi pendidikan tinggi yang berbasis diBayreuth, Jerman, dan diakui secara internasional dalam penjaminan mutu dan pengakuan standar pendidikan tinggi di berbagai negara melalui sistem evaluasi yang ketat dan obyektif.

Kegiatan menghadirkan narasumber utama Jejen Jaenudin, S.Ag., M.Ed. Led., Ph.D., yang merupakan Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu dan juga pakar penjaminan mutu dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia memiliki pengalaman panjang dalam koordinasi akreditasi dan pengembangan standar mutu pendidikan tinggi, termasuk pengalaman dalam studi banding dan persiapan akreditasi internasional oleh ACQUIN.

Dalam sesi pemaparan, Jejen Jaenudin menjelaskan kebutuhan dokumentasi berstandar internasional serta cara menyusun SER yang komprehensif untuk menghadapi tahapan evaluasi dan site visit ACQUIN. Para peserta mendapatkan panduan teknis mulai dari identifikasi bukti pendukung, pengolahan data kinerja, hingga penataan narasi yang mencerminkan kekuatan dan rencana peningkatan program studi. Pembahasan juga mencakup strategi mempertahankan konsistensi antara data yang disajikan dan indikator standar ACQUIN.

Workshop ini menjadi wadah kolaboratif bagi tim penyusun dokumen dari berbagai program studi termasuk Magister AFI untuk saling berbagi pengalaman dan menyelaraskan pemahaman terhadap kriteria penilaian akreditasi internasional. Melalui kegiatan intensif selama dua hari tersebut, upaya penyusunan Self-Evaluation Report diharapkan tidak hanya memenuhi format teknis, tetapi juga menunjukkan kesiapan institusi dalam memenuhi standar mutu global.